Menurut laman Woodland Park Zoo,
kurang dari satu persen dari semua spesies kecoak dinilai sebagai
gangguan bagi manusia. Padahal kecoak memiliki peran penting sebagai
pengurai dan rantai makanan.
Gilbert Waldbaur dalam buku What Good Are Bugs? menulis sekitar 95 persen vegetasi akan mati dan didaur ulang. Kecoak membantu mempercepat proses ini dengan memakan materi tanaman yang membusuk.
Sebagai
contoh, kecoak bertanggung jawab untuk memakan dan mendaur ulang
lapisan vegetasi yang mati menutup tanah pada hutan tropis.
Menurut artikel "Kecoa Madagaskar", tanpa kecoak, tidak semua vegetasi bisa diurai. Vegetasi yang membusuk akan merusak hutan tropis.
Peran
kedua kecoak yakni sebagai bagian dari rantai makanan. Kecoak menjadi
sumber makanan bagi berbagai jenis burung dan mamalia. Sebagai
tambahan, mereka juga memakan makhluk yang lebih kecil lagi.
Dalam berbagai kasus, peran kecoak sebagai predator alami memiliki sisi positif bagi manusia.
Contoh jasa kecoak dimuat dalam jurnal Agricultural Research edisi 2008. Penelitian ini khusus mempelajari kecoak Asia. Jenis ini muncul kali pertama di Flores.
Peneliti
menemukan kecoak berpotensi menguntungkan petani kapas. Kecoak bisa
memakan hama tanpa membahayakan tanaman. Tapi, ini bukan solusi masalah.
Kendati berjasa, kecoak tetap dinilai sebagai hama bagi lingkungan
rumah.
Menurut makalah "Keuntungan dari Kecoak", kecoak merupakan hewan primitif yang bertahan selama 300 juta tahun. Mereka telah melalui zaman dinosaurus, zaman es, dan berbagai tantangan zaman lainnya.
Menurut
temuan Profesor emeritus Dr. Frank M. Carpenter dari Universitas
Harvard, Amerika Serikat pada 1981, kecoak menjadi satu-satunya
serangga yang begitu tahan lama dengan sedikit perubahan.
Kecoak
tidak perlu banyak berubah untuk menyesuaikan zaman. Menurut pakar
entomologi, Dr. Fred A. Lawson, rancangan bentuk kecoak menjadi yang
terbaik tanpa terbantahkan. Keistimewaan bentuk kecoak ini telah
menginspirasi para insinyur dalam merancang robot mobile.
The Journal of Experimental Biology and Bioscience menuliskan ilmuwan telah mempelajari kecoak dalam menyiapkan desain
robot. Ilmuwan mengembangkan robot yang bisa memanjat tembok,
melakukan navigasi di medan yang berat, dan menjaga keseimbangan
melalui berbagai tantangan. Semua terinspirasi bentuk kecoak. (eh)
0 komentar:
Posting Komentar